Permainan tradisional merupakan warisan budaya
yang dewasa ini semakin tertinggalkan oleh budaya global. Tanpa kita sadari, hal
itu justru menjadi salah satu titik tolak kita sebagai bangsa Indonesia dengan
budaya ala Indonesia. Permainan
tradisional mengandung beberapa aktivitas dan nilai-nilai bangsa seperti
kebersamaan, kooperatif, sportivitas, ketangkasan, dan lain-lain. Permainan tradisional
ini sangat beragam jenisnya di Indonesia, sesuai dengan daerah masing-masing.
Pembelajaran BIPA jika dikaitkan dengan
pembelajaran budaya tentu saja merupakan nilai tambahan tersendiri. Belajar
bahasa juga merupakan belajar budaya, begitu juga sebaliknya. Semakin erat
pembelajaran BIPA dengan apa yang terjadi dengan kenyataan di Indonesia maka
semakin cepat pula mempelajari bahasa tersebut seperti halnya belajar dengan
metode “Immertions”.
Pembelajaran BIPA dengan Media KERETA BUTA
Kereta Buta adalah
adaptasi dari permainan tradisional yang ada di masyarakat di Indonesia yang
biasanya di Jawa disebut “sepur-sepuran”. Dalam pembelajaran BIPA permainan ini
bisa difungsikan sebagai media pemebalajaran khususnya untuk topik arah dan
lokasi, produksi kata atau kalimat kelas beginning.
Langkah pertama;
Seperti halnya
pembelajaran bahasa Indonesia pada awalnya adalah kegiatan apersepsi dan
penjajakan sejauh mana pembelajar mengetahui topik arah dan lokasi. Jika hal
itu sudah terpetakan maka pengajar dapat memberi informasi tentang arah dan
lokasi dengan memperagakan langsung di kelas. Contoh; kanan, kiri, depan,
belakang, balik, samping, atas, bawah, maju, mundur, dan lain-lain.
Langkah Inti;
Pada langkah ini pembelajar
sudah tau tentang istilah atau kata teknis tentang arah dan lokasi. Pembelajar dibagi
dalam kelompok, satu kelompok maksimal 5 orang. Setiap kelompok punya 1 orang
pemandu dan 4 orang sebagai kereta. 4 orang tersebut memegang pundak teman
masing-masing membentuk kereta. Teman paling depan ditutup matanya dengan kain.
Tugas pemandu adalah memberi instruksi yang dia dapatkan dari kartu peran.
*Kartu peran adalah kartu yang dibuat oleh guru yang berisi instruksi tentang
langkah-langkah menuju suatu tempat. Contoh; Anda harus jalan ke kiri 3
langkah, maju 10 langkah, balik kanan, maju 5 langkah, dan lain-lain. Begitu seterusnya
kegiatan ini dilakukan dan saling bergantian menjadi pemandu antara satu dengan
yang lain. Langkah yang lain bisa juga dilakukan dengan menuju suatu tempat
yang ada di peta atau denah kampus atau sekolah.
Langkah lanjutan;
Pada langkah ini
pembelajar diminta memberi umpan balik apa yang sudah didapatkan dan bagaimana
kegiatan hari ini berlangsung. Jika ada yang ingin ditanyakan guru bisa memberi
evaluasi tembahan terhadap materi dan kemampuan pembelajar. Setelah itu
pembelajar diminta untuk menggambarkan suatu peta atau denah sutu tmpat
contohnya rumah kos ke kampus dan sebaliknya, mall ke kampus dan sebaliknya
kemudian mereka harus menjelaskan apa saja yang ada di peta itu. Bisa juga guru
memberikan peta dan pembelajar mencari rute tercepat untuk mencari suatu
tempat.
Demikian
pembelajaran BIPA kelas beginning
dengan media permainan tradisional. Jika Anda mempunyai pendapat yang lain
dengan media ini Anda bisa menambahkan aktivitas sendiri sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang Anda lakukan. Jaya terus Bahasa Indonesia, Go International!